Senin, 10 Desember 2007

Definisi Obligasi

Definisi Obligasi

Obligasi adalah sertifikat yang berisi kontrak antara investor dan perusahaan, yang menyatakan bahwa investor tersebut/pemegang obligasi telah meminjamkan sejumlah uang kepada perusahaan. Untuk obligasi non syariah, perusahaan yang menerbitkan obligasi mempunyai kewajiban untuk membayar bunga secara reguler sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan serta pokok pinjaman pada saat jatuh tempo.

Nilai suatu obligasi konvensional bergerak berlawanan arah dengan perubahan suku bunga secara umum. Jika suku bunga secara umum cenderung turun, maka nilai atau harga obligasi akan meningkat, karena para investor cenderung untuk berinvestasi pada obligasi. Sementara itu,
jika suku bunga secara umum cenderung meningkat, maka nilai atau harga obligasi akan turun, karena para investor cenderung untuk menanamkan uangnya di Bank.

Jenis Obligasi

Beberapa jenis obligasi adalah sebagai berikut :

* Obligasi Syariah, yaitu obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah
* Obligasi Perusahaan (corporate bond) yaitu obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan.
*
Obligasi Pemerintah (Government Bond) yaitu obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Di Indonesia, obligasi ini bernama Surat Utang Negara (SUN) dan Obligasi Ritel Indonesia (ORI)
*
Municipal Bond, yaitu obligasi yang diterbitkan pemerintah daerah untuk membiayai proyek tertentu di daerah.
*
Obligasi Konversi adalah obligasi yang dapat ditukarkan dengan saham biasa pada harga tertentu. Bagi emiten, obligasi konversi merupakan daya tarik yang ditujukan kepada para investor untuk meningkatkan penjualan obligasi.

Keuntungan Berinvestasi di obligasi

Keuntungan yang menjadi daya tarik dari investasi saham adalah menerima dividen dan mendapatkan capital gain.

*
Bagi Hasil / Fee / Marjin
Pendapatan dari obligasi syariah adalah berupa bagi hasil, fee, atau marjin.
*
Bunga
Pada obligasi konvensional, bunga dibayar secara reguler sampai jatuh tempo dan ditetapkan dalam persentase dari nilai nominal. Contoh: Obligasi dengan kupon 10%, akan membayar Rp 10 setiap Rp 100 dari nilai nominal setiap tahun. Biasanya pembayaran bunga terjadi setiap 3 atau 6 bulan sekali.
* Capital Gain
Sebelum jatuh tempo biasanya obligasi diperdagangkan di Pasar Sekunder, sehingga investor
mempunyai kesempatan untuk memperoleh Capital Gain. Capital Gain juga dapat diperoleh jika investor membeli obligasi dengan diskon yaitu dengan nilai lebih rendah dari nilai nominalnya, kemudian pada saat jatuh tempo ia akan memperoleh pembayaran senilai dengan harga nominal.
* Hak klaim pertama
Jika emiten bangkrut atau dilikuidasi, pemegang obligasi sebagai kreditur memiliki hak klaim pertama atas aktiva perusahaan.
* Jika memiliki Obligasi Konversi, investor dapat mengkonversikan obligasi menjadi saham pada harga yang telah ditetapkan, dan kemudian berhak untuk memperoleh manfaat atas saham.

Cara Berinvestasi di Obligasi

Sebelum Anda dapat melakukan transaksi obligasi di pasar modal, Anda sebagai investor harus menjadi nasabah perusahaan Efek yang terdaftar di pasar modal atau melalui perusahaan-perusahaan online trading yang kini marak di internet. Pertama yang harus dilakukan adalah membuka rekening dengan mengisi dokumen pembukuan. Besarnya dana yang harus ditempatkan atau deposit wajib bagi investor besarnya berbeda untuk bermacam perusahaan.

Dalam perdagangan obligasi, jumlah yang diperjualbelikan dilakukan dalam satuan perdagangan yang disebut unit. Sebagai contoh adalah Obligasi Ritel Indonesia (ORI) yang dijual per unit yang harga per unitnya sebesar Rp.1.000.000,-. Sehingga modal investasi untuk membeli ORI minimum adalah Rp.5.000.000,-. Obligasi merupakan instrumen investasi yang membutuhkan modal banyak.

Sebelum melakukan investasi pada obligasi, disarankan bagi para investor untuk memperhatikan peringkat obligasi, yaitu metode penilaian akan kemungkinan gagal bayar pada obligasi. Saat ini terdapat 2 perusahaan pemeringkat efek, yaitu, PT. PEFINDO, and PT. Kasnic Duff & Phelps Credit Rating Indonesia, yang kegiatan usahanya adalah menganalisa kekuatan posisi keuangan dari perusahaan penerbit obligasi. Peringkat yang ditetapkan berkisar dari AAA (sangat istimewa atau superior) sampai D (gagal bayar).

Jika Anda tidak mempunyai keahlian, informasi dan waktu untuk memperoleh informasi perusahaan yang cocok sebagai tempat investasi obligasi atau tidak mempunyai cukup modal untuk membeli obligasi, maka reksa dana adalah salah satu alternatif investasi terbaik. Di reksa dana, semua yang perlu anda lakukan hanyalah menyerahkan pengelolaan dana Anda kepada Manajer Investasi. Kemudian, biarkan Manajer Investasi yang mengelola dana untuk membeli saham, obligasi, atau instrumen keuangan lain. Lihat reksa dana.

Resiko Berinvestasi di Obligasi

Berikut ini adalah resiko berinvestasi pada obligasi :

*
Gagal bayar (default)
Kegagalan dari emiten / perusahaan untuk melakukan pembayaran bunga serta hutang pokok pada waktu yang telah ditetapkan, atau kegagalan emiten untuk memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan dalam kontrak obligasi.
* Capital Loss
Obligasi yang dijual sebelum jatuh tempo dengan harga yang lebih rendah dari harga belinya.
*
Callability
Sebelum jatuh tempo, perusahaan emiten mempunyai hak untuk membeli kembali obligasi yang telah diterbitkan. Obligasi demikian biasanya akan ditarik kembali pada saat suku bunga secara umum menunjukkan kecenderungan menurun. Jadi pemegang obligasi yang memiliki persyaratan callability berpotensi merugi, apabila suku bunga menunjukkan kecenderungan menurun. Biasanya untuk mengkompensasi kerugian ini, emiten akan memberikan premium.

Untuk meminimalkan kemungkinan kerugian investasi obligasi, Anda perlu mencari dan menyaring informasi seluas-luasnya mengenai perusahaan yang akan Anda beli obligasinya termasuk peringkat utangnya, dan jangan hanya berinvestasi pada satu perusahaan saja. Gunakan diversifikasi investasi, jangan taruh semua telur dalam satu keranjang agar jika keranjang jatuh, tidak semua telur pecah, jika ada obligasi sebuah perusahaan Anda jatuh, maka masih ada keuntungan dari saham perusahaan lain yang Anda miliki.

Tidak ada komentar: